YAMAHA JUPITER VERSI BALAP
 Sebelum saya berbagi ilmu kepada anda, saya  akan perkenalkan diri saya. Saya lahir Oktober 1991, meski saya masih  sekolah saya mempunyai impian suatu saat indonesia bisa bersaing dalam  dunia modifikasi dan balap, saat ini khususnya teknologi balap underbone  masih dipegang negara Thailand, saya masih sekolah itupun bukan dari  Sekolah Kejuruan ( SMK ) tetapi saya sekolah di SMA jurusan IPS lagi.  Tetapi, saya mempunyai pengetahuan sedikit banyak tentang mesin terutama  soal up-grade mesin standar ke balap ( bore-up ). Berikut ini akan saya  bagi dua:
1. Untuk mesin korek harian
2. Untuk korek balap
Namun,  mohon ma’af apabila tidak terlalu komplit karena data ini berasal dari  Spesifikasi motor saya yang juga kebetulan Yamaha Jupiter Z Tahun 2006  dan ada data-data yang kami mohon ma’af sekali masih dirahasiakan (  privasi ) saya.
KOREK HARIAN
 Dalam pengerjaan mesin ini,  memang tergolong sederhana dan tidak terlalu mahal jika dibandingkan  dengan mesin balap, Korek Harian ini juga yang sering dipilih sebagai  alternative ke dua para “pecinta motor” ( Bikers) yang suka akan  akselerasi serta kecepatan juga yang mempunyai Budget sedang, Namun,  walaupun pengerjaan mesin tidak terlalu berat tetap membutuhkan  perhitungan serta trik agar budget tidak terlalu membengkak atau tidak  terlalu membuang banyak spare part.
1. Piston
Sudah barang wajar  jika ingin cepat mengail tenaga mesin bawah maupun atas perlu perbesaran  piston, hal ini dimaksudkan agar pembakaran dalam dapur pacu meningkat,  sehingga tenaga motor bertambah beberapa hp. Namun, dalam korek harian  hal ini sering tidak perlu karena akan merubah konstruksi dapur pacu  sehingga perlu settingan yang berbeda dari mesin standar. Tatapi, juga  ada yang masih berani menganti piston dengan diameter besar, hal ini  sah-sah saja asalkan D piston <> 
Gambar. 01. Piston
2. Kopling Manual
Sekarang  sudah banyak produk motor Underbone yang sudah mengadopsi sistem  kopling manual, sehingga hanya perlu mengubah per dan kampas, selebihnya  tinggal setting. Namun, bagi motor Underbone yang masih menganut sistem  kopling otomatis seperti juga Yamaha Jupiter-Z, perlu dilakukan  pengubahan sistem pemindah gigi ini, karena di dalam sistem kopling  otomatis tenaga motor akan terbuang sekitar 15% di otomatis . hal ini  berakibat pada penguranag tenaga, buat apa pengapian serta dapur pacu  sudah di up-grade tetapi kopling masih standar, memang tenaga meningkat,  tetapi lebih maksimal lagi mengantian kopling dari sistem otomatis ke  sistem manual, selanjutnya tinggal merubah dan menyetting seperti  pengerasan per kopling, pengantian kampas konvensional ( ABS ) ke green  paper atau yang lebih wah…! lagi penggantian dengan kampas model  kanvelar yang diadopsi motor balap, bisa juga menyetting dudukan kopling  itu sendiri, dan selanjutnya terserah anda mau bagaimana enaknya  memakai kopling manual.
    Gambar. 02. Kopling manual
3. Klep ( Valve )
Barang  satu ini bertugas untuk mengatur keluar masuk bahan bakar, klep ini  sengat vital keberadaannya di dalam motor 4 langkah, hal ini juga yang  sebagai pembeda 2 tak dan 4 tak, memang teknologi motor sekarang sudah  mengadopsi sistem klep dengan jumlah klep mencapai 4 buah atau DOHC (  Double Over Head Cam ) ini bertujuan untuk meminute konsumsi bahan bakar  lebih banyak sehingga tenaga mudah dikail, namun, di Indonesia produk  motor, khususnya motor bebek, sangat jarang yang memakai sistem DOHC dan  umumnya memakai sistem SOHC ( Single Over Head Cam ). Untuk sementara  kita tinggalkan sistem DOHC, dan kita bicarakan SOHC karena motor Yamaha  Jupiter-Z memakai sistem SOHC. Untuk korek harian tidak diwajibkan  untuk mengganti klep besar atau malah sampai mengubah sudut kemiringan  klep, cukup setting sasuai kebutuhan dan juga keadaan lingkungan  sekitar, standar celah klep jupie adalah IN 0,05-0,10mm sedangkan EX  0.08mm-0,13mm, kita hanya cukup memainkan celah klep diantara batas  toleransi tersebut, kalau ingin top speed kita mainkan batas terkecil,  sedangkan kalau ini akselerasi tinggal kita mainkan batas atas, silahkan  mencoba. Selain itu cara lain yang digunakan adalan mengganjal per klep  atau menganti per klep yang keras, sekali lagi cukup mengkanibal motor  lain. Ada juga satu cara lain, namun ini masih jarang diaplikasi, karena  harus memakai keahlian khusus yaitu porting polish batang klep atau  lazimnya memperkecil batang klep biar suplai bahan bakar lancar, ini  sering juga bersamaan dengan memorting lubang klep dengan melapisi logam  tertentu, tetapi sekali lagi ini butuh biaya mahal dan tidak semua  bengkel bisa karena harus memakai perhitungan serta keahlian khusus!
Gambar. 03. Valve
4. Karburator
Karburator  disini penting keberadaannya karena ia bertugas sebagai pencampur  antara bahan bakar dengan udara yang selanjutnya akan dibakar di ruang  bakar, didalam korek harian tidak perlu menganti karburator besar  apalagi karburator model PE atau karburator kotak, sekali lagi Cuma  memainkan setting, kita tinggal memainkan step main jet dan pilot jet  bila main jet diganti ukuran lebih besar maka pilot jet juga ikut  menyesuaikan. Terus tinggal membersihkan bagian pelampung serta lambung  karburator dari endapan bahan bakar maupun dari debu luar. Tak lupa  intake manifold atau leher karburator juga ikut dibersihkan, bila perlu  diperhalus memakai amplas halus ataupun di porting, kalau tarikan lebih  jos…! Lagi dan lebih enteng betotan gasnya kita bisa memilih jarum skep  yang model tirus atau lancip serta sedikit memodifikasi per skep  karburator, setelah itu saya serahkan untuk setelan stationer maupun  setelan udaranya, karena dalam karburator ada yang berubah semacam  penggantian main ataupun pilot jetnya maka bergeser pula setelannya.
Gambar.04. Karburator Standar
    Ganbar.05. Karburator kotak
5. Penagapian
Pengapian  penting bagi sebuah mesin, karena berguna sebagai sumber api untuk  membakar campuran bahan bakar di dalam ruang bakar, jangan terburu-buru  tergiur untuk mengganti semua perangkat pengapian seperti penggantian  sistem kelistrikan dari DC ke AC karena AC unggul dan stabil di putaran  atas, dalam korek harian kita cukup hanya mengganti beberapa piranti,  Yamaha Jupiter Z menganut sistem pengapian DC dan sudah terkenal tarikan  bawah serta menengah yang garang, namun memasuki putaran atas tenaga  mulai berkurang akibat adanya limiter pada piranti CDI, piranti ini  berguna untuk mengatur dan meminute listrik yang ada serta mengubah  sinyal dari spul pengapian, di Indonesia telah tersedia beberapa merk  serta produk CDI Aftermarket.
Gambar.06. CDI
Seperti produk lokal  yaitu merk BRT (cibinong) dan XP, kalau punya budget lebih sah-sah aja  lirik produk luar seperti merk Black Hawk, Shindegen (Thailand), Kitti  dll, tapi jelas harganya lebih mahal dan ndak usah membeli CDI yang  menggunakan remote dan menggunakan sistem Dual Band. Di korek harian  hanya butuh CDI Unlimite, dan tidak usah membutuhkan penyetingan  pengapian seperti dalam korek balap, karena mesin tidak terlalu berubah  serta pemakaiannya pun harian, dan bagi yang berkantong mepet juga  jangan malu-malu untuk kembali lagi mengkanibalkan CDI dari motor merk  lain yang sudah jelas pengakuannya atau bisa juga kita bereksperimen  dengan mengabungkan 2 CDI standar intinya kita hanya menghilangkan  limiter. Setelah itu kita fokus pada piranti yang bernama Koil, piranti  ini bertugas sebagai pembesar tagangan (Voltase) dari CDI untuk  disalurkan ke Busi (Spark) Koil ini kita rubah juga mengunakan produk  Aftermarket dan juga merk yang sama seperti CDI. 
    Gambar.07.Koil
Setelah  itu kita lakukan penggantian Busi (Spark) piranti ini sebagai pucuk  atau sumber api terakir yang berada di dalam ruang bakar karena piranti  ini memercikan bunga api kedalam ruang bakar dan membakar campuran bahan  bakar serta udara.
   Gambar.08.Busi (spark)
Penggantian ini  tidak diharuskan, bila kita memakai busi standar sah-sah aja tinggal  kita lihat kode untuk busi dingin, dan kode untuk busi panas ini  dilakukan untuk adaptasi mesin terhadap lingkungan kalau tempat tinggal  anda panas kita pakai busi dingin, namun bila linkungan dingin kita  pakai busi panas, ini dilakukan untuk menhindari mesin susah hidup pada  kondisi dingin dan juga menghindari Overhold ( panas berlebih ) 
6.Knalpot
Piranti  ini berguna sebagai cerobong pembuangan hasil dari pembakaran di ruang  bakar, dalam perkembangannya piranti ini di buat dari berbagai macam  bahan logam serta campuran lainnya dari yang murah sampai sedang  berbahan stainless steel tentunya dengan kualitas yang berbeda-beda,  sampai yang berteknologi tinggi yang biasa di gunakan dalam ajang balap  bergengsi separti balap Moto GP dan Super Bike (SBK) yang ber bahan  serat karbon fiber, yang terkenal tahan panas serta cepat dalam  pelepasan panas sehingga suhu mesin tatap stabil, biasanya knalpot  bawaan pabrikan (standar) menggunakan bahan stainless stell serta di  dalam knalpot terdapat sekat-sekat, hal ini dimaksudkan agar Emisi gas  buang bisa di tekan serta bertujuan untuk meredam suara agar tidak  bising, serta penggunaan bahan stainless stell bertujuan untuk menekan  biaya produksi. Mari kita kembali membicarakan korek harian, dalam  pengerjaannya, knalpot standar masih bisa digunakan, tatapi kurang  maksimal, karena di dalam kenalpot standar masih terdapat sekat yang  mengganggu keluarnya udara dari dalam ruang bakar, hal tersebut bisa  mengurangi tenaga maupun ketahanan motor tersebut, dan saya sarankan  untuk menganti knalpot dengan knalpot racing, karena knalpot ini sudah  tidak menggunakan sekat maupun hambatan lainnya (free flow), sehingga  gas buang cepat terbuang serta dapat mengurangi atau meminimalisir  panas, hasilnya torsi naik dan tenaga motor mudah di dapat, tidak ada  batasan harga dalam pembelian knalpot aftermarket ini anda beli yang  terjangkau, sampai yang mahal dengan bahan karbon fiber silahkan…! Di  Indonesia telah banyak beredar knalpot dari luar maupun dari dalam  negeri sebagai contoh knalpot buatan negeri adalah seperti HRP dan AHRS,  yang telah malang melintang di gunakan dalam ajang road race, hingga  produk luar seperti DBS, Endurance, dan Yoshimura tersedia beberapa  macam bentuk dimensi hingga ukuran, tapi perlu anda ketahui, anda  menginginkan tenaga motor yang bagaimana, jika menginginkan putaran  bawah dan menengah (akselerasi) anda beli bentuk yang pendek serta tupul  (seperti torpedo) namun, bila anda meninginkan top-speed pilihlah  knalpot dengan tabung yang panjang, dan jangan lupa pilih juga silencer  atau leher knalpot yang besar serta dalam lukukan silencer tersebut  tidak ada penyempitan, seta pilihlah silencer yang terbuat dari bahan  yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar