|                      |||
![]()  |          
Memang, Satria FU    dengan kapasitas mesin 150 cc boleh dibilang punya tenaga cukup untuk    membawa pembesutnya ‘terbang’. Tetapi, tentu kondisi mesin standar masih    belum memuaskan hasrat penggunanya. Apalagi kalau memang digunakan    sebagai tunggangan adu kencang. Otomatis, perlu parts peningkat    performa. Umumnya korekan ini terbagi dua, untuk sehari-hari dan untuk    ajang balap.
Untuk penggunaan sehari-hari, korekan cukup dilakukan dengan porting, polish serta penggunaan komponen seperti karburator, CDI dan penggantian knalpot free flow.
Kalau korek harian sih cukup melakukan porting polish, mengganti CDI, tukar karburator serta memasang knalpot free flow saja...
Untuk penggunaan sehari-hari, korekan cukup dilakukan dengan porting, polish serta penggunaan komponen seperti karburator, CDI dan penggantian knalpot free flow.
Kalau korek harian sih cukup melakukan porting polish, mengganti CDI, tukar karburator serta memasang knalpot free flow saja...
Karburator favorit sepertinya   tak lepas dari milik Honda NSR SP, yaitu  Keihin PE 28 atau bisa juga   milik Yamaha RX King Mikuni dengan venturi  26 mm. “Tentu pilihan   venturi lebih besar pasokan udara dan bahan  bakarnya lebih banyak...
                |              ![]() CDI beragam pilihan dijual kisaran RP 500 ribu  |          
Sementara jika mau modifikasi   lebih  ekstrem, karena sang Satria ingin dipakai ajang balap, tentu ada   lagi  komponen yang mesti diupgrade. “Cukup banyak dan tentunya  biayanya  jadi  lebih besar,..penggantian kem, piston bore up serta naik   stroke  bisa dilakukan.
Camshaft alias kem ini, bisa   pakai  produk aftermarket seperti NMF atau HRP. “Harganya berkisar di   atas Rp  1,5 juta untuk NMF sementara untuk barang sekelas HRP bisa   ditebus Rp 1  jutaan,” katanya. Soal durasi kem tentu disesuaikan   kebutuhan, bisa saja  pakai 270 derajat, 290 derajat atau lainnya.   “Tergantung kebutuhannya  saja...
.
![]() Camsaft ganda pun tersedia versi versi durasi tinggi  |              ![]() Versi efisien karbu PE28  |          
Piston manfaatkan diameter lebih   besar  pun bisa dilakukan dengan memasang piston Yamaha Scorpio,   berdiameter 70  mm, lebih besar dibanding aslinya, 62 mm. Begitu pun pen   piston stroker  biasanya digunakan agar menaikkan performa di balap.
Knalpot pun begitu, aftermarket yang umumnya digunakan,AHM dan Yoshimura dan Kawahara.
Knalpot pun begitu, aftermarket yang umumnya digunakan,AHM dan Yoshimura dan Kawahara.
Untuk   knalpot ini dijual di kisaran harga Rp 325 ribu hingga  Rp 1,25 juta.   Soal penyalur gas buang ini tak hanya diaplikasi pada  Satria untuk   balap saja, tetapi tunggangan korek harian pun oke dengan  knalpot   ini....





Tidak ada komentar:
Posting Komentar