Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Desember 2008

Belajar dari Kantin Kejujuran


“Berbuat Bohong, Jiwa Anda Bolong”

Setidaknya MAN 2 Serang dan SMA Negeri Cipocok Jaya, Kota Serang, sejak tiga bulan lalu sudah membiasakan setiap siswanya untuk berbelanja, membayar sampai mengambil uang kembalian sendiri. Kebiasaan yang terus dibangun pihak sekolah kepada siswanya diharapkan dapat berbuah perilaku dan tindakan jujur serta tidak mengambil barang yang bukan haknya.

Ide untuk mengembangkan usaha lewat kantin jujur di MAN 2 Serang mulai dirintis sejak Oktober lalu. Dilandasi komitmen moral serta mengaplikasikan teori-teori kejujuran yang diajarkan di ruang kelas dan kemudian diwujudkan di kantin jujur. Didesain mirip mini market, siapapun yang berbelanja tidak akan dilayani kasir yang cantik di pintu keluar.
"Mereka yang belanja di kantin jujur bisa mengambil sendiri makanan atau jajanan sesuka mereka, membayar sendiri, bahkan mengambil uang kembalian sendiri dari tempat yang sudah disediakan," ungkap Manager Kantin Kejujuran MAN 2 Serang, Riyanti kepada Tangerang Tribun usai pencanangan penggagas kantin kejujuran di MAN 2 Serang oleh Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Selasa (9/12).
Transaksi jual beli yang dikembangkan di kantin kejujuran lanjut Riyanti, sangat sederhana. Setiap pagi hari, kantin ini mulai ditata dan dihitung stok barang yang ada, sepeti minuman, makanan, bahkan sampai kelengkapan sekolah seperti buku dan alat tulis lainya. Dan pada sore hari akan dihitung ulang barang dagangan tersebut serta uang hasil penjualannya.
Salah satu siswa MAN 2 Serang, Anita Oktaviani menuturkan, dirinya bersama rekan-rekan yang lainnya merasa cukup nyaman belanja di kantin kejujuran ini. "Selain bisa bebas berbelanja tanpa harus malu dilihat pelayan, kita juga dituntut untuk jujur kepada diri sendiri, bahkan terlebih pada Tuhan yang melihat gerak-gerik kita," ungkapnya.
Meskipun di kantin ini tidak ada pelayan atau penjaga, namun semua orang yang masuk ke kantin ini harus percaya, bahwa Tuhan melihat kita, dan malaikat akan mencatat setiap perbuatan kita.
"Anda jujur, kami bersyukur, Anda bohong, jiwa Anda bolong" ini kalimat yang tertera pada salah satu papan di kantin kejujuran ini.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah usai peresmian kantin ini mengungkapkan, kantin kejujuran ini perlu dikembangkan ke semua lapisan masyarakat. Karena mulai dari diri sendiri untuk jujur, tentunya tidak akan terjadi tindakan-tindakan yang merugikan orang lain, bahkan merugikan bangsa maupun negara. Peresmian kantin kejujuran ini sebagai rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Anti Korupsi.
Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Dondi K Soedirman dalam siaran persnya usai acara menuturkan, di Banten ini baru terbentuk dua kantin kejujuran, yakni di MAN 2 Serang yang merupakan sekolah yang bernaung di bawah Departemen Agama dan di SMAN Cipocok Jaya yang merupakan sekolah dari Dinas Pendidikan. Menurut Dondi, kantin kejujuran ini akan terus dikembangkan di berbagai sekolah di Banten.
"Kami sengaja mengembangkan kantin kejujuran ini di sekolah-sekolah. Karena anak didik akan mudah untuk dibina mentalitasnya menjadi orang yang jujur," ungkapnya.
Menurut Dondi, apabila manusia sudah memiliki kejujuran, maka dirinya tidak akan mau melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.
"Seperti melakukan tindakan korupsi dan lainnya," pungkasnya. (Tangerang Tribun)

Minggu, 24 Agustus 2008

Pelawak (pun) Giatkan Pendidikan


Setelah 30 tahun lebih merantau di Jakarta, Tb Dedi “Miing” Gumelar, akhirnya pulang kampung. Pentolan Group Bagito yang telah mengundurkan diri dari dunia lawak yang membesarkan namanya itu memilih menjadi fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPP. Selain itu, ia juga membuat gebrakan baru. Dengan dibantu sejumlah aktivis dan penggiat masyarakat di Banten, Miing membentuk sebuah lembaga sosial yang diberi nama Miing Fellowship.
Kata Miing, Fellowship itu artinya tidak jauh berbeda dengan lembaga sosial bernama yayasan, yakni tempat berkumpulnya sejumlah orang yang memiliki kesamaan tujuan dan gagasan dalam membangun Lebak. Namun lembaga itu lebih dititikberatkan pada upaya membangun mental (akhlak) masyarakat atau biasa dia menyebutnya dengan istilah masyarakat berbudaya.
Dalam mewujudkan cita-citanya tersebut, Sabtu (23/8) lalu, Miing ditemani oleh saudaranya Didin (yang juga pentolan Grup Bagito) serta sejumlah rekannya, berkeliling Kabupaten Lebak, diantaranya ke Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten serta Kecamtan Curugbitung. Kedua pelawak ini pertama kali mengunjungi tempat kelahirannya yakni di Kampung Lebak Parahiang, Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar untuk meresmikan pembangunan jamban atau tempat nyuci di kampong itu.
Usai meresmikan jamban, Miing dkk melanjutkan perjalanannya ke SMAN I Bojongmanik untuk memberikan bantuan buku bacaan serta alat praga olahraga. Di sekolah inilah terlihat kalau Miing benar-benar peduli pendidikan. Karena di sekolah itu belum ada aliran listrik, ia pun memerintahkan kepada Ketua PAC PDIP Bojong Manik untuk secepatnya membantu pengadaan aliran listrik.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan siswa SMAN I Bojong MAnik, Miing menceritakan soal betapa pentingnya pendidikan. Menurut Miing, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banten berada diperingkat ke-6 se-Indonesia, namun sayangnya masyarakat Banten masih banyak yang miskin. "Itu karena masyarakat dan pemerintah belum begitu peduli pada pendidikan," ujar Miing.
Salah satu contoh kurangnya pedulian masyarakat Banten terhadap dunia pendidikan, kata Miing, diantaranya masih minimnya angka siswa yang melanjutkan sekolah, terutama kejenjang SMA. Sementara bentuk kekurangpedulian pemerintah pada dunia pendidikan, yakni minimnya angaran yang dialokasikan untuk sektor pendidikan.
“Akbibatnya masih banyaknya sekolah yang rusak. Banyak anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan minimal Wajardikdas 9 Tahun. "Dengan APBD yang begitu besar, seharusnya Banten tidak tertinggal. Untuk itu, saya sangat bangga dengan para ulama yang sangat gigih tanpa pamrih mencerdaskan anak-anak bangsa melalui pondok pesantrennya yang nyaris tanpa bantuan pemerintah," katanya.
Usai acara di SMA I Bojong Manik, Miing langsung meluncur ke Kecamatan Cirinten, tepatnya ke Kampung Dunguk, Desa Dungkuk untuk meresmikan pembangunan MCK. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke SMPN 2 Cirinten dalam rangka memberikan bantuan 60 kursi belajar serta 30 meja untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah setempat. Dalam kunjungan itu Miing tidak lupa memberikan buku bacaan bagi siswa sekolah tersebut.
Meski hari sudah sore, namun Miing terus berkeliling. Miing langsung meluncur ke Desa Guradog, Kecamatan Curugbitung. Dalam kunjungannya ke wilayah itu Miing memberikan sejumlah peralatan main seperti ayunan kursi, ayunan rantai, jungkilan dan bola dunia. Bantuan lainnya adalah alat peraga dan perlengkapan mengajar seperti white board, spidol, kerta HVS, lem fox, meja lipat dan lainnya.
"Bantuan ini bukan dalam rangka kampanye, tapi bentuk kepedulian saya terhadap calon penerus bangsa ini, sehingga diharapkan mereka mendapatkan pendidikan yang layak secara dini," ujar Caleg DPRRI dari PDIP dengan nomor urut 1 zona Banten ini.