Tampilkan postingan dengan label motor konsep. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motor konsep. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 April 2009

Motor Konsep Yamaha Naas 1




Ini adalah motor konsep bikinan Yamaha yang diberi nama "Naas 1"



Selasa, 07 April 2009

Low Rider dan Hot Rod Tetap Kuat



Berawal dari sekadar bolt on sampai ekstrem, semua model modif terekam selama 2008. Ramainya modifikasi lantaran banjirnya variasi pendukung. Kemudian, Thailand yang menjadi acuan juga lagi bergelimang dengan skubek.

Untuk 2009, ada beberapa style sepertinya akan semakin populer. Virus pertama low rider (LR) dan hot rod (HR). Dimulai 2008 dengan ciri modif yang bisa dikenali lewat mundurnya roda belakang atau mengubah jarak sumbu roda. Masih ada lagi yang bikin low rider kian berkelas, yakni ubahan bodi dan cat serta pemasangan variasi pendukung seperti setang dan knalpot.

Semua harus punya nada yang sama dengan irama ubahan tadi. Cirinya mengilap layaknya krom, atau gelap sekalian alias hitam pekat. Dalam perkembangannya, aliran LR dan HR bertambah ekstrem. “Misalnya bukan hanya bertambah panjang, tapi juga menjadi lebih rendah atau ceper. Artinya, bodi lebih mencium tanah,” jelas Roby Istim Mangolan.

Virus lain yang akan ramai adalah tampilan big matic. Aliran ini diadaptasi dari perkembangan di Jepang. Di sana, skubek ber-cc besar dibuat dengan body kit baru agar tampak semakin besar. Minimal yang digunakan Yamaha Majesty 250 atau Suzuki Brugman. Namun, oleh modifikator Indonesia itu bisa diaplikasi di Yamaha Mio dan teman-temannya.

Sementara itu, penganut aliran ekstrem sepertinya akan tetap menguatkan image skubek tangguh untuk semua medan. Pilihannya, tampilan seperti ATV (all terrain vehicle) atau motor empat roda.

Untuk penggila kecepatan, modifikasi di bagian mesin enggak ada habisnya. Selain di trek lurus, saat ini balapan skubek semakin banyak animonya lantaran sangat didukung ketersediaan suku cadang racing-nya.

Lebih edan lagi, pemakai skubek tak hanya main bore up, tapi sudah masuk ke tingkat engine swap alias mengganti mesin standar dengan punya skubek gede dari luar negeri. Contohnya, Suzuki Spin 125 yang sudah ganti mesin Honda Forza 250 cc.

Kamis, 19 Maret 2009

Skubek Prototipe Indonesia


Stan PT Inti Kanzen Motor (IKM) di JMS 2008 memang sederhana. Area ruang pamer Kanzen terbilang tidak seluas produsen anggota AISI lain. Juga jauh dari kesan gebyar mewah. Begitunya, Kanzen tetap memberikan ciri bahwa ini memang motor produk asli Indonesia
Contohnya, Kanzen Sasori. Ini prototipe skubek sport dengan dapur pacu 125 cc yang jadi cermin kreativitas anak bangsa. Ogah bergantung pada barang luar negeri. “Sayang, waktunya mepet banget. Finishing jadi kurang sempurna,” beber Chris Andri Tjahjono, Product Engineering, PT IKM.

Nggak heran kalau Sasori tetap menarik perhatian pengunjung JMS 2008. Modelnya seperti memperkecil dimensi alias ukuran panjang, lebar, dan tinggi prototipe skubek khas dari Jepang. Dimensi Sasori disesuaikan kondisi pasar Indonesia seperti skubek lokal. Bedanya, sedikit panjang. Toh Sasori memberi warna lain pada desain skubek. Terutama pada penganut aliran modif low rider.

Paling jelas, aplikasi suspensi depan yang mono-arm. Sasori mengikuti jejak Peugeot Speed Fight yang dianggap salah satu skubek dengan dapur pacu 50 cc. Ini ciri skubek sport.

Minggu, 15 Maret 2009

Motor Konsep BiPlane


da yang menghebohkan di stan Suzuki pada acara Jakarta Motorcycle Show 2008 yang berlangsung 6 hingga 14 Desember. Suzuki memajang motor konsep Biplane.
Motor ini sebelumnya pernah juga dihadirkan Suzuki pada Tokyo Motor Show 2007 lalu. Dan sejak saat itu, Biplane sudah menyedot perhatian publik.

Sesuai dengan namanya, Biplane mengambil filosofi desain sebuah pesawat terbang. Lihat saja tarikan garis body yang membulat, sangat aerodinamis untuk meminimalisir terpaan angin yang datang dari depan saat motor tersebut melaju.

Berlabur warna kuning keemasan, stang motor ini dibuat menyerupai tanduk. Posisi pengemudi dibuat menunduk yang dipadu tangki ukuran besar.

Lengan ayun di depan dan belakang juga memiliki ukuran sangat lebar jika dibandingkan motor-motor yang pernah ada. Penggunaan suspensi ini demi menunjang ukuran ban yang juga dibuat lebar.

Soal dapur pacunya, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai motor ini. Namun sepertinya Biplane dibekali mesin 1.000 cc empat tak DOHC V4.

Jika benar demikian, dan melihat sosoknya yang begitu aerodinamis, bukan tak mungkin rasanya jika motor ini juga secepat pesawat terbang.

Jumat, 13 Maret 2009

Honda Evo 6 Karya Anak Bangsa


Pada pameran sepeda motor di JCC, Desember tahun lalu, di stan Astra Honda Motor terpajang Honda Evo 6. Ternyata, motor jenis sport yang masih konsep itu telah merasuki pikiran Ivanggar Pambudi. Sampai-sampai, pria berdomisili di Jakarta ini sulit tidur.
Kebetulan, Ivan punya Honda Mega Pro. Maka, kendaraan tersebut dikirim ke rumah modifikasi Tauco Custom (TC) untuk diubah menjadi Evo 6. "Pusing gue, kalau mirip banget ama Evo 6 kan ribet dan pasti mahal. Pakai pro-arm segala," ujar Topo Goedhel Atmodjo dari TC yang pantang menolak tantangan.

Hasilnya, dengan mengadopsi komponen dari empat merek motor, Honda Mego Pro telah berubah wujud menjadi Evo 6. Ivan pun kini bisa tidur nyenyak.

Gemuk dan padat
Ciri khas dari Evo 6 terpancar dari tangki dan tutup mesin. Dua sektor ini bisa diakali Topo, terkecuali lengan ayun (swing-arm), desainnya murni karya TC. Untuk tangki bahan bakar, Topo bisa menciptakan mirip konsepnya yang tidak membulat, tetapi ramping.

"Di kanan kirinya ada lekukan sehingga bisa membuat kaki enak menjepit," cerita Ivan. Karya Topo paling nyeleneh di cover mesin bagian atas. Kalau aslinya membentuk pipa knalpot dari mesin enam silinder, Topo menirunya sebagai mesin silinder tunggal. "Pipanya terpotong dan hanya menempel. Sekilas mirip aslinya sih," bangga builder yang kini ikutan balap skubek.

Pemakaian atribut ini mengesankan motor tampak berat di depan. Hal itu pun disadari Topo. Makanya, ia membuat swing-arm yang besar. Selain itu, knalpot didesain untuk mendapatkan efek penyeimbang bodi depan dan belakang. "Meski pendek, tapi gemuk dan padat," bela Topo.

Lantaran tampilan bodi sudah berubah jadi lebih kekar dan adanya pemakaian bahan pelat dalam memodifikasi, tenaga standar di motor pasti keteter. Agar bisa tetap ngacir, solusinya melakukan bore-up.

Pada dapur pacu, Topo memasang piston Yamaha Scorpio yang berdiameter 70 mm. Penggantiannya ini membuat kapasitas mesin terdongkrak menjadi 222,3 cc. Untuk karburator dipakai yang model racing, yakni Keihin PE 28.

Karena motor konsep, tampilan harus terkesan modern, dan Topo ingin kesan itu ada di kreasinya. Makanya, seperti spidometer, dipakai yang berkesan up-to-date. Peranti digital ini tambah keren jika penempatannya pas dan lebih menarik.

Satu hal yang dibanggakan adalah penempatan kunci kontak yang beda dari biasanya. Mengenai velg yang berkelir hitam, untuk bagian belakang, dipakai punya Aprilia. Adapun disc brake dicomot dari Suzuki Satria F-150 dan setang dipilih dari merek Kawasaki Ninja.

Selasa, 10 Maret 2009

Chopper Bertenaga Listrik


SELAMA ini, motor jenis chopper identik dengan mesin V-Twin bersuara menggelegar yang mencerminkan kekuatan cc besar yang dimilikinya. Namun kini sebuah chopper yang digerakkan dengan tenaga listrik berhasil diciptakan.
Meski masih berupa motor konsep, namun chopper bertenaga listrik ini sepertinya layak dijadikan alternatif bagi mereka yang senang akan motor gede (moge) namun memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan yang tinggi.

Karena, menurut desainernya dari Fish Design, sebagaimana dikutip dari Topspeed, motor ini merupakan konsep kendaraan roda dua dimasa mendatang yang ramah lingkungan. Tujuannya untuk menghadirkan sebuah motor custom tanpa "mesin sungguhan" dan suara menggelegar yang selama ini dihadirkan motor chopper.

Dari gambar yang ada, sepertinya baterai diletakkan di bagian tengah motor. Mirip sebuah box besar yang menyelimuti bodi. Selain itu tak ada pula desain pelek racing maupun jari-jari di chopper ini. Sayangnya belum ada spesifikasi detil mengenai motor tersebut.


Jumat, 06 Maret 2009

Suzuki SD-01 and SD-02 Skutik Masa Depan


Well… pada Bangkok International Motor Show, April 2008 yang lalu… Suzuki mencuri perhatian banyak pengunjung… !!! Yaagh.. apalagi kalau bukan skutik Suzuki SD-01 dan SD-02… (kadang heran .. kenapa juga di Thailand… sales motornya aza kecil.. red.). Terlebih saat ini … dimana BBM lagi marak-maraknya naik… skutik dengan tenaga electric ini perlu diperhitungkan dimasa datang… !!! Gimana jadinya.. kalau 1 barrels seharga USD 200… ??? Mau nggak mau… motor electric bakalan dilirik… apalagi modelnya seperti Suzuki ini… ciamik abizz… !!!
Suzuki SD-01 keliatan banget sangat gaul… dimana accesories LED begitu dominan. Disamping itu… tempat duduknya bisa disetel-setel ketinggiannya… !!! Gimana dengan Suzuki SD-02… ??? Waagh ini sarat dengan teknologi banget… !!! Skutik ini sudah dilengkapi dengan Personal Data Asistant (PDA) yang dilengkapi teknologi wireless untuk syncronize dengan HP atau MP2 Player…!!! Oh yaa… dilengkapi juga dengan leg-shield mounted speaker… pluz GPS sehingga kesasar… dan phosphorescent handle grip.



Dari sisi design juga bisa dibilang keren… soaalee.. telah menerapkan single sided forks dan swing arm. Design ini .. menurut gue… sesuai dengan mind set konsumen indonesia tentang skutik… !!! Nggak usah pake electric.. beginian aza.. ditempelin engine 125cc… juga laris manis.. sepanjang harganya sesuai aza… !!! Ndak tahu deeh… apakah pabrikan Suzuki berminat memproduksi masal… dan memasarkan di Indonesia.. yang lagi boooming skutik… ??? We’ll see it later… !!!


Konsep Futuristik Yang Eksotik


Unsur hi-tech dan isu global warming masih jadi senjata ampuh pabrikan otomotif dunia untuk mendongkrak brand mereka. Terbukti di tiap pameran otomotif dunia, perang concept bike yang dijejali teknologi masa depan ramah lingkungan, selalu muncul. Tapi justru hal itu sukses jadi magnet penarik ribuan pengunjung.

Seperti di ajang 29th Bangkok International Motor (BIMS) Show di gedung BITEC Bang Na, Bangkok, Thailand (27/3-6/4). Buktinya di hari pertama pameran dibuka, ribuan pengujung yang memadati stan roda dua dibuat terpana penampilan beberapa motor konsep.

Kamis, 05 Maret 2009

Motor Konsep Honda V4



Motor Konsep Honda terbaru yang diberi nama V4 ini muncul pertama kali di Pemeran Sepeda Motor Cologne Intermot, Jerman yang berlangsung dari 7 – 12 Oktober 2008. Dengan mengusung desain yang unik motor ini menjanjikan beragam teknologi yang belum pernah ada sebelum nya
seperti tidak digunakannya lagi ban dengan segala kelengkapannya, sistem shock breaker depan dan belakang, sistem pengereman, yang membuat orang bertanya tanya akan kah motor konsep ini menjadi kenyataan ? Tetapi pertanyaan ini langsung di jawab dengan penuh percaya diri oleh Mark Davies, bos Honda Eropa saat menjamu wartawan di standnya. “Motor ini memperlihatkan apa yang bisa kami lakukan. Akan menjadi kenyataan dalam beberapa tahun lagi,”


Selasa, 03 Maret 2009

motor konsep




Motor yang dapat dipakai? Mungkin inilah salah satu konsep motor baru yang cukup inovatif, dimana tidak seperti motor biasa untuk mengendalikan motor ini digunakan komputer yang mampu mengintrepretasikan gerakan si pengemudi untuk menentukan jalannya motor.

Nama motor konsep ini adalah Deus Ex Machina, yang didesain oleh Jake Loniak, seorang pelajar bidang transportasi di Art Center College of Design. Mungkin untuk menyebut Deus ini sebagai motor memang sedikit aneh, karena posisi motor ini saat diparkir adalah vertikal, dan si pengemudi harus mengikatkan dirinya ke motor untuk mengemudikannya. Menurut si pembuat, mengendarai motor ini seperti mengendarai dua skateboard bersamaan, bedanya adalah lebih stabil karena mampu menopang tubuh pengendara dengan baik. Sebagai sumber tenaganya digunakan baterai lithium-ion dan ultrakapasitor yang mampu memberikan kecepatan hingga 75mph.


Walaupun motor ini baru sekedar konsep, belum ada prototipe yang dihasilkan. Sang kreatornya optimis bahwa konsep ini dapat diwujudkan. Teknologi dasar untuk motor ini seperti baterai, ultrakapasitor dan pneumatic muscles untuk intrepretasi gerak pengemudi telah tersedia di pasaran

RoboScooter moves toward production


At last week's Systems, Cities, and Sustainable Mobility summit in Pasadena, Calif., Raul-David Poblano of MIT announced that the RoboScooter is moving toward commercial production. The RoboScooter, developed by the MIT Media Laboratory, Sanyang Motors, and Taiwan's Industrial Technology Research Institute, is an electric scooter designed for cities.


Yamaha S3


Well… belum genap pertarungan antara 2 gajah di Indonesia, Honda vs Yamaha, terkait dengan segment skutik… Yamaha sudah siap-siap dengan design Yamaha Mio 2009 … !!! Gambar disebelah ini adalah rumours yang cukup kental tentang Yamaha Mio 2009 … !!! Mungkin masih concept skutik, sebagaimana sewaktu Honda CZ-i ataupun Honda Click-i … dipamerkan di Bangkok… nggak berapa lama muncul menjadi kenyataan… !!! Gimana jika skutik Yamaha Mio ini bener-bener keluar dengan penyesuaian … let say 80% dari concept bikez… hmmmm… menurut gue perang akan semakin berlanjut… and off course the battle isn’t over yet… !!! :D


Honda Cub, Desain Yang Futuristik


Sebuah design motor scooter yang modern, itulah pertama menulis melihat foto motor matic ini. Motor ini di rancang oleh Sam Jilbert, bahan bakarnya menggunakan hydrogen fuel cell. Dari segi design bentuknya sangat simpel tetapi mempunyai karakter jiwa yang modern dan mempunyai kesan anak muda yang trendy. seperti kata sang designer : “I’ve based this concept around the Honda Cub, which has been around for decades and is still very popular on the continent with locals and tourists alike. The Cub is very practical but this concept takes it to a new level, with a provocative image and being environmentally responsible, the new Cub should appeal to young city professionals and the young trendy market in general.”


Motor Konsep Trivio


The Trivio is a 3 wheel design prototype that takes the idea in many directions: comfort, fun, travel and sport each a bit different and modified slightly depending on the specific application. With the current crop of three wheelers coming out, more designers seem to be focusing their attention in that direction and we’re sure to see some interesting concepts.

The Trivio has an external bar on each side to protect the riders in case of a crash, something not present in current designs. Rider position varies somewhat, a standard upright position in the comfort and travel versions, more forward in the fun and sport versions. The travel version has hard bags plus a pretty slick tilting canopy that covers the riders for weather protection.


Motor Bermesin Jet



Buat Anda yang kencanduan mesin berkecepatan tinggi, tunggu sampai Anda melihat mesin motor yang satu ini.

Motor konsep rancangan Norio Fujikawa ini menggunakan mesin jet sebagai penggerak utama. Meski terlihat akan menciptakan image garang, rancangannya sendiri terlihat sangat modern.

Seperti dilansir topspeed, Selasa 24 Februari 2009, hal tersebut wajar karena Fujikawa terinsipirasi dari desain motor modern saat ini.

"Merancang motor terbang dengan mesin jet merupakan suatu dorongan untuk saya," ujar Fujikawa.

Hal-hal ini seperti inilah yang membuat Jepang maju dalam hal teknologi pengembangan kendaraan bermotor. Negeri Matahari Terbit itu sengaja mengalokasikan dana 130 miliar dollar AS untuk pengembangan teknologi termasuk untuk elektronik, otomotif, industri robot, kimia, dan bahan-bahan metal.

Khusus untuk industri otomotif, Jepang merupakan rumah untuk enam pabrikan ternama di dunia. Termasuk Honda, Suzuki, dan Yamaha. Tinggal kita lihat saja siapa yang lebih dulu mewujudkan mimpi Fujikawa membangun motor bermesin jet.
• VIVAnews

Minggu, 15 Februari 2009

Mission One, Motor Listrik Tercepat di Dunia


Teknologi sepeda motor murni listrik sebagai
sumber energinya makin berkembang. Hasilnya, performa motor jenis ini makin hebat dan bisa menyamai versi balap yang menggunakan mesin bensin. Itulah yang dilakukan Mission Motors, sebuah perusahaan kecil dari San Francisco, California, dengan menghadirkan sportbike listrik, Mission One.

Kendati belum diproduksi, perusahaan tersebut langsung mengklaimnya sebagai sepeda motor listrik tercepat di dunia. Kemampuan yang dibanggakan, ia bisa dikebut mencapai kecepatan 240 km/jam.

Kehebatan lainnya, motor listrik yang digunakan sebagai penggerak sepeda motor tersebut menghasilkan torsi 13,8 kgf-m pada nol rpm.
Kemampuan Mission One yang terakhir dipastikan tidak akan bisa ditandingi sepeda motor yang mengandalkan mesin bensin. Padahal, dengan torsi besar yang bisa diperoleh saat motor mulai dijalankan atau begitu grip gas diputar, ia dipastikan langsung ‘ngacir’. Tanpa Kopling Dengan menggunakan motor listrik, prosedur pengoperasian sepeda motor ini jadi lebih sederhana. Sepeda motor ini tidak perlu lagi dilengkapi dengan kopling. Meski tetap dilengkapi dengan transmisi, ia hanya punya satu percepatan. Alhasil, pengendaranya tak perlu ribet ganti-ganti gigi ketika masuk dan keluar dari tikungan. Ingin pelan, cukup dengan mengendorkan grip gas, dan bila tancap lagi, grip gas ditarik lagi. Itulah kehebatan lain dari sportbike listrik ini.

Fitur lain yang dibanggakan dan dijadikan simbol motor masa depan adalah zero emission plus penampilannya yang dinilai akan menjadi ikon baru. Dengan ciri khasnya, sportbike listrik ini penampilannya jauh lebih ‘bersih’ dibandingkan motor konvensional bermesin bensin. Tak kalah menarik, terutama bagi mereka yang berkecimpung di bidang TI (teknologi informasi), Mission One boleh juga sebagai wahana baru untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya. Pasalnya, motor ini dilengkapi dengan sistem akuisisi data dan bisa dihubungkan ke laptop tanpa menggunakan kabel.

Dengan cara demikian, tingkah laku motor selama dikebut bisa diketahui langsung dan diunduh (download) langsung ke komputer. Lantas bila ingin mengutak-atiknya agar sesuai dengan gaya mengendara pemiliknya, kita tidak perlu lagi mengandalkan kunci inggris dan obeng. Cukup dengan menggunakan laptop. Sip kan! Fitur-fitur tersebutlah yang sangat dibanggakan Mission Motors pada produk perdananya ini.
Tanpa Deru Pertama kali melihat motor ini, kesannya adalah culun atau terlalu bersih. Bodi terbungkus rapi tanpa tonjolan. Di samping dan belakangnya, tidak ada knalpot yang mencuat. Dan itulah kehebatan dari motor listrik ini. Sumber energi, penggerak, dan transmisi bisa disatukan dan dikemas dengan rapi. Tak perlu pendinginan seperti mesin yang digunakan sepeda motor umumnya saat ini. Ciri khas lain, motor ini tidak menimbulkan suara berisik meski dikebut habis. Bagi mereka yang terbiasa dengan motor balap atau Harley, kondisi ini tentu saja jadi janggal. Tidak ada ‘greng’-nya yang justru dijadikan ciri dan dibanggakan. Persisnya, Mission One melaju tanpa deru! Lebih mantap lagi, menurut Mission Motors, dengan mengandalkan motor listrik, cara dan biaya perawatan lebih gampang dan murah. Pasalnya, motor ini tidak memerlukan penggantian oli, busi, setel klep, dan seterusnya. Karena sportbike listrik belum begitu populer, Mission Motors berusaha menarik minat para bikers dengan mengadopsi rekayasa dan penampilan motor balap pada Mission One. Hal tersebut terlihat pada suspensi belakang yang monoshock. Bahkan, peredam kejut, baik depan maupun belakang, dipilihkan Ohlins yang umumnya digunakan pada motor-motor balap. Bahkan komponen pun pakai buatan Brembo.

Dengan produksi terbatas, teknologi yang masih baru, plus menggunakan komponen yang kualitasnya terjamin seperti yang disebutkan di atas, mengakibatkan harga motor ini jadi sangat mahal. Ketika diperkenalkan, Mission Motors menawarkan harga 68.995 dollas AS per unit atau sama dengan Rp 815.865.875. Kalau sudah begini, hanya kalangan terentu yang mampu membelinya. Karena itu pula, versi perdana diproduksi terbatas 50 unit saja. Bagi mereka yang menginginkannya, unit pun diterima tahun depan.
Regenerative Braking Sebagai sumber penggerak, digunakan motor listrik linear arus bolak-balik (AC) 3-fase. Tidak disebutkan kemampuan motor dalam menghasilkan tenaga. Kinerja baterai lithium-ion, sekali isi dapat digunakan untuk menempuh jarak 240 km. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya sampai penuh tergantung pada tegangan. Bila tegangan 220 volt, waktu pengisian 2,5 jam; dan 8 jam untuk 110 volt. Fitur lain yang ditawarkan adalah regenerative braking. Teknologi ini mengubah energi kinetik akibat motor direm menjadi listrik, kemudian disimpan di baterai. Dengan demikian, efisiensi konversi energi benar-benar efisien.