Minggu, 15 Februari 2009

Mission One, Motor Listrik Tercepat di Dunia


Teknologi sepeda motor murni listrik sebagai
sumber energinya makin berkembang. Hasilnya, performa motor jenis ini makin hebat dan bisa menyamai versi balap yang menggunakan mesin bensin. Itulah yang dilakukan Mission Motors, sebuah perusahaan kecil dari San Francisco, California, dengan menghadirkan sportbike listrik, Mission One.

Kendati belum diproduksi, perusahaan tersebut langsung mengklaimnya sebagai sepeda motor listrik tercepat di dunia. Kemampuan yang dibanggakan, ia bisa dikebut mencapai kecepatan 240 km/jam.

Kehebatan lainnya, motor listrik yang digunakan sebagai penggerak sepeda motor tersebut menghasilkan torsi 13,8 kgf-m pada nol rpm.
Kemampuan Mission One yang terakhir dipastikan tidak akan bisa ditandingi sepeda motor yang mengandalkan mesin bensin. Padahal, dengan torsi besar yang bisa diperoleh saat motor mulai dijalankan atau begitu grip gas diputar, ia dipastikan langsung ‘ngacir’. Tanpa Kopling Dengan menggunakan motor listrik, prosedur pengoperasian sepeda motor ini jadi lebih sederhana. Sepeda motor ini tidak perlu lagi dilengkapi dengan kopling. Meski tetap dilengkapi dengan transmisi, ia hanya punya satu percepatan. Alhasil, pengendaranya tak perlu ribet ganti-ganti gigi ketika masuk dan keluar dari tikungan. Ingin pelan, cukup dengan mengendorkan grip gas, dan bila tancap lagi, grip gas ditarik lagi. Itulah kehebatan lain dari sportbike listrik ini.

Fitur lain yang dibanggakan dan dijadikan simbol motor masa depan adalah zero emission plus penampilannya yang dinilai akan menjadi ikon baru. Dengan ciri khasnya, sportbike listrik ini penampilannya jauh lebih ‘bersih’ dibandingkan motor konvensional bermesin bensin. Tak kalah menarik, terutama bagi mereka yang berkecimpung di bidang TI (teknologi informasi), Mission One boleh juga sebagai wahana baru untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya. Pasalnya, motor ini dilengkapi dengan sistem akuisisi data dan bisa dihubungkan ke laptop tanpa menggunakan kabel.

Dengan cara demikian, tingkah laku motor selama dikebut bisa diketahui langsung dan diunduh (download) langsung ke komputer. Lantas bila ingin mengutak-atiknya agar sesuai dengan gaya mengendara pemiliknya, kita tidak perlu lagi mengandalkan kunci inggris dan obeng. Cukup dengan menggunakan laptop. Sip kan! Fitur-fitur tersebutlah yang sangat dibanggakan Mission Motors pada produk perdananya ini.
Tanpa Deru Pertama kali melihat motor ini, kesannya adalah culun atau terlalu bersih. Bodi terbungkus rapi tanpa tonjolan. Di samping dan belakangnya, tidak ada knalpot yang mencuat. Dan itulah kehebatan dari motor listrik ini. Sumber energi, penggerak, dan transmisi bisa disatukan dan dikemas dengan rapi. Tak perlu pendinginan seperti mesin yang digunakan sepeda motor umumnya saat ini. Ciri khas lain, motor ini tidak menimbulkan suara berisik meski dikebut habis. Bagi mereka yang terbiasa dengan motor balap atau Harley, kondisi ini tentu saja jadi janggal. Tidak ada ‘greng’-nya yang justru dijadikan ciri dan dibanggakan. Persisnya, Mission One melaju tanpa deru! Lebih mantap lagi, menurut Mission Motors, dengan mengandalkan motor listrik, cara dan biaya perawatan lebih gampang dan murah. Pasalnya, motor ini tidak memerlukan penggantian oli, busi, setel klep, dan seterusnya. Karena sportbike listrik belum begitu populer, Mission Motors berusaha menarik minat para bikers dengan mengadopsi rekayasa dan penampilan motor balap pada Mission One. Hal tersebut terlihat pada suspensi belakang yang monoshock. Bahkan, peredam kejut, baik depan maupun belakang, dipilihkan Ohlins yang umumnya digunakan pada motor-motor balap. Bahkan komponen pun pakai buatan Brembo.

Dengan produksi terbatas, teknologi yang masih baru, plus menggunakan komponen yang kualitasnya terjamin seperti yang disebutkan di atas, mengakibatkan harga motor ini jadi sangat mahal. Ketika diperkenalkan, Mission Motors menawarkan harga 68.995 dollas AS per unit atau sama dengan Rp 815.865.875. Kalau sudah begini, hanya kalangan terentu yang mampu membelinya. Karena itu pula, versi perdana diproduksi terbatas 50 unit saja. Bagi mereka yang menginginkannya, unit pun diterima tahun depan.
Regenerative Braking Sebagai sumber penggerak, digunakan motor listrik linear arus bolak-balik (AC) 3-fase. Tidak disebutkan kemampuan motor dalam menghasilkan tenaga. Kinerja baterai lithium-ion, sekali isi dapat digunakan untuk menempuh jarak 240 km. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya sampai penuh tergantung pada tegangan. Bila tegangan 220 volt, waktu pengisian 2,5 jam; dan 8 jam untuk 110 volt. Fitur lain yang ditawarkan adalah regenerative braking. Teknologi ini mengubah energi kinetik akibat motor direm menjadi listrik, kemudian disimpan di baterai. Dengan demikian, efisiensi konversi energi benar-benar efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar