Tampilkan postingan dengan label Skutik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skutik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 September 2009

Modifikasi Yamaha Mio Gaya Classic Street Rod



Hot rod. Itulah aliran modifikasi baru pada skutik yang diprediksi bakal jadi trend. Seperti kreasi Shaflingga yang berkolaborasi dengan Budi "Big" Rahmanto dari Big Modification, Jakarta Timur. Mereka menyulap Yamaha Mio 2005 jadi bergaya classic street rod.

Pertimbangan Agha—sapaan akrab Shaflingga—karena gaya klasik abadi dan sampai kapan pun akan disukai. Sebagai contoh, lanjutnya, bisa lirik bodi Fino yang terbukti banyak penggemarnya. Ini beda dengan bodi custom yang pasti disenangi sesaat.

Keistimewaan dari modifikasi ini adalah jitu memadukan bodi Fino yang ramping dengan kaki-kaki besar. Itu seperti bagian depan yang dipasangi ban lebar 4 inci, dan belakang 8 inci dengan diameter 14 inci. "Kami ingin bodi ramping ditopang kaki yang cukup besar. Karena itu, sengaja dipesan velg telapak lebar," ujar sarjana ekonomi ini.

Lantaran mengaplikasi aliran hot rod (American style), desain velg disesuaikan dengan kegemaran para penganut aliran ini di negeri asalnya, yakni dengan memakai jari-jari rapat yang sampai menghabiskan 120 batang. Karena ada penggantian rim, mau tak mau harus dibuatkan teromol khusus dari bahan aluminium gelondongan yang kemudian dibubut.

Untuk memberi kesan bahwa kaki yang dipakai betul-betul besar, maka skubek dibikin ceper. Hal itu berarti sistem suspensi diubah sedikit. "Sengaja dibikin rigid depan dan belakang sehingga enggak ada jarak main. Tujuannya, menghindari mentok antara bodi dan roda," papar Agha.

Desain knalpot custom yang meruncing semakin menguatkan style. Menurut Agha, modelnya meniru dari majalah Harley-Davidson. Ukuran tinggal disesuaikan dengan bodi Mio. Agha dan Budi enggak hanya fokus di bagian yang besar saja, tetapi juga menyempurnakan bagaian detail.

Misalnya, mesin dicat sewarna dengan bodi utama. Bahkan, cat juga melumuri bagian head lamp dan dudukan spidometer. Agha mengaku puas, meski harus menunggu lama sampai lima bulan. "Style baru (pada) modif skutik sudah lahir," ujarnya bangga. (sumber: kompas.com)


Modifikasi Yamaha Mio Gaya Classic Street Rod



Hot rod. Itulah aliran modifikasi baru pada skutik yang diprediksi bakal jadi trend. Seperti kreasi Shaflingga yang berkolaborasi dengan Budi "Big" Rahmanto dari Big Modification, Jakarta Timur. Mereka menyulap Yamaha Mio 2005 jadi bergaya classic street rod.

Pertimbangan Agha—sapaan akrab Shaflingga—karena gaya klasik abadi dan sampai kapan pun akan disukai. Sebagai contoh, lanjutnya, bisa lirik bodi Fino yang terbukti banyak penggemarnya. Ini beda dengan bodi custom yang pasti disenangi sesaat.

Keistimewaan dari modifikasi ini adalah jitu memadukan bodi Fino yang ramping dengan kaki-kaki besar. Itu seperti bagian depan yang dipasangi ban lebar 4 inci, dan belakang 8 inci dengan diameter 14 inci. "Kami ingin bodi ramping ditopang kaki yang cukup besar. Karena itu, sengaja dipesan velg telapak lebar," ujar sarjana ekonomi ini.

Lantaran mengaplikasi aliran hot rod (American style), desain velg disesuaikan dengan kegemaran para penganut aliran ini di negeri asalnya, yakni dengan memakai jari-jari rapat yang sampai menghabiskan 120 batang. Karena ada penggantian rim, mau tak mau harus dibuatkan teromol khusus dari bahan aluminium gelondongan yang kemudian dibubut.

Untuk memberi kesan bahwa kaki yang dipakai betul-betul besar, maka skubek dibikin ceper. Hal itu berarti sistem suspensi diubah sedikit. "Sengaja dibikin rigid depan dan belakang sehingga enggak ada jarak main. Tujuannya, menghindari mentok antara bodi dan roda," papar Agha.

Desain knalpot custom yang meruncing semakin menguatkan style. Menurut Agha, modelnya meniru dari majalah Harley-Davidson. Ukuran tinggal disesuaikan dengan bodi Mio. Agha dan Budi enggak hanya fokus di bagian yang besar saja, tetapi juga menyempurnakan bagaian detail.

Misalnya, mesin dicat sewarna dengan bodi utama. Bahkan, cat juga melumuri bagian head lamp dan dudukan spidometer. Agha mengaku puas, meski harus menunggu lama sampai lima bulan. "Style baru (pada) modif skutik sudah lahir," ujarnya bangga. (sumber: kompas.com)


Modifikasi Yamaha Mio Gaya Classic Street Rod



Hot rod. Itulah aliran modifikasi baru pada skutik yang diprediksi bakal jadi trend. Seperti kreasi Shaflingga yang berkolaborasi dengan Budi "Big" Rahmanto dari Big Modification, Jakarta Timur. Mereka menyulap Yamaha Mio 2005 jadi bergaya classic street rod.

Pertimbangan Agha—sapaan akrab Shaflingga—karena gaya klasik abadi dan sampai kapan pun akan disukai. Sebagai contoh, lanjutnya, bisa lirik bodi Fino yang terbukti banyak penggemarnya. Ini beda dengan bodi custom yang pasti disenangi sesaat.

Keistimewaan dari modifikasi ini adalah jitu memadukan bodi Fino yang ramping dengan kaki-kaki besar. Itu seperti bagian depan yang dipasangi ban lebar 4 inci, dan belakang 8 inci dengan diameter 14 inci. "Kami ingin bodi ramping ditopang kaki yang cukup besar. Karena itu, sengaja dipesan velg telapak lebar," ujar sarjana ekonomi ini.

Lantaran mengaplikasi aliran hot rod (American style), desain velg disesuaikan dengan kegemaran para penganut aliran ini di negeri asalnya, yakni dengan memakai jari-jari rapat yang sampai menghabiskan 120 batang. Karena ada penggantian rim, mau tak mau harus dibuatkan teromol khusus dari bahan aluminium gelondongan yang kemudian dibubut.

Untuk memberi kesan bahwa kaki yang dipakai betul-betul besar, maka skubek dibikin ceper. Hal itu berarti sistem suspensi diubah sedikit. "Sengaja dibikin rigid depan dan belakang sehingga enggak ada jarak main. Tujuannya, menghindari mentok antara bodi dan roda," papar Agha.

Desain knalpot custom yang meruncing semakin menguatkan style. Menurut Agha, modelnya meniru dari majalah Harley-Davidson. Ukuran tinggal disesuaikan dengan bodi Mio. Agha dan Budi enggak hanya fokus di bagian yang besar saja, tetapi juga menyempurnakan bagaian detail.

Misalnya, mesin dicat sewarna dengan bodi utama. Bahkan, cat juga melumuri bagian head lamp dan dudukan spidometer. Agha mengaku puas, meski harus menunggu lama sampai lima bulan. "Style baru (pada) modif skutik sudah lahir," ujarnya bangga. (sumber: kompas.com)


Minggu, 21 Juni 2009

Skutik Minerva Sachs GTR 150 | Harga dan Spesifikasi Mesin

Persaingan pasar skutik kian ketat, menyusul keluarnya Sachs GTR 150 keluaran Minerva. Motor yang dikenalkan di arena PRJ 19 Juni 2009 ini dibanderol dengan harga Rp 17,6 juta. GTR 150 yang bergaya sporty itu memiliki kapasitas mesin 150 cc, bikinan pabrikan motor Jerman, Sachs yang dikenal tangguh.
Tampang depan GTR 150 terlihat sangar dengan aplikasi headlamp kotak tapi sipit sehingga terlihat chatcy. Desain samping tak kalah menarik yakni adanya garis yang tegas bermuara pada buritan agak 'menukik' layaknya motor sport. Sementara jok belakang model bertingkat dan terpisah dari jok. Dari samping, GTR 150 sekilas mirip model sasis yang digunakan pada Minerva Migelli 250 dan Ducati.




Spesifikasi Mesin:
Tipe: 4-langkah, satu silinder
Pendingin: Air
Kapasitas: 152 cc
Tenaga maks: 12 PS
Sistem pasokan bahan bakar: Karburator
Transmisi: CVT
Rem depan & belakang: Cakram
Kecepatan tertinggi: 124,6 kpj
Kapasitas tangki: 8,7 liter
Konsumsi bahan bakar: 35 km/liter

Bagaimana rspon pasar terhadap Minerva Sachs GTR 150? Kita tunggu saja.

(sumber: oto.detik.com/kompas.com)


Skutik Minerva Sachs GTR 150 | Harga dan Spesifikasi Mesin

Persaingan pasar skutik kian ketat, menyusul keluarnya Sachs GTR 150 keluaran Minerva. Motor yang dikenalkan di arena PRJ 19 Juni 2009 ini dibanderol dengan harga Rp 17,6 juta. GTR 150 yang bergaya sporty itu memiliki kapasitas mesin 150 cc, bikinan pabrikan motor Jerman, Sachs yang dikenal tangguh.
Tampang depan GTR 150 terlihat sangar dengan aplikasi headlamp kotak tapi sipit sehingga terlihat chatcy. Desain samping tak kalah menarik yakni adanya garis yang tegas bermuara pada buritan agak 'menukik' layaknya motor sport. Sementara jok belakang model bertingkat dan terpisah dari jok. Dari samping, GTR 150 sekilas mirip model sasis yang digunakan pada Minerva Migelli 250 dan Ducati.




Spesifikasi Mesin:
Tipe: 4-langkah, satu silinder
Pendingin: Air
Kapasitas: 152 cc
Tenaga maks: 12 PS
Sistem pasokan bahan bakar: Karburator
Transmisi: CVT
Rem depan & belakang: Cakram
Kecepatan tertinggi: 124,6 kpj
Kapasitas tangki: 8,7 liter
Konsumsi bahan bakar: 35 km/liter

Bagaimana rspon pasar terhadap Minerva Sachs GTR 150? Kita tunggu saja.

(sumber: oto.detik.com/kompas.com)


Skutik Minerva Sachs GTR 150 | Harga dan Spesifikasi Mesin

Persaingan pasar skutik kian ketat, menyusul keluarnya Sachs GTR 150 keluaran Minerva. Motor yang dikenalkan di arena PRJ 19 Juni 2009 ini dibanderol dengan harga Rp 17,6 juta. GTR 150 yang bergaya sporty itu memiliki kapasitas mesin 150 cc, bikinan pabrikan motor Jerman, Sachs yang dikenal tangguh.
Tampang depan GTR 150 terlihat sangar dengan aplikasi headlamp kotak tapi sipit sehingga terlihat chatcy. Desain samping tak kalah menarik yakni adanya garis yang tegas bermuara pada buritan agak 'menukik' layaknya motor sport. Sementara jok belakang model bertingkat dan terpisah dari jok. Dari samping, GTR 150 sekilas mirip model sasis yang digunakan pada Minerva Migelli 250 dan Ducati.




Spesifikasi Mesin:
Tipe: 4-langkah, satu silinder
Pendingin: Air
Kapasitas: 152 cc
Tenaga maks: 12 PS
Sistem pasokan bahan bakar: Karburator
Transmisi: CVT
Rem depan & belakang: Cakram
Kecepatan tertinggi: 124,6 kpj
Kapasitas tangki: 8,7 liter
Konsumsi bahan bakar: 35 km/liter

Bagaimana rspon pasar terhadap Minerva Sachs GTR 150? Kita tunggu saja.

(sumber: oto.detik.com/kompas.com)


Minggu, 14 Juni 2009

Kerennya Skutik Jepang Modifikasi

Bagi warga Jepang, motor bukan sekedar tunggangan. Tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak heran jika orang Negeri Sakura rela mengeluarkan banyak budget untuk mendadani motornya. Termasuk jenis skutik, dipermak hingga tongkrongannya jadi tambah keren. Yuk, kita intip skutik-skutik Jepang yang sebagian sudah tersentuh modifikasi.







Kerennya Skutik Jepang Modifikasi

Bagi warga Jepang, motor bukan sekedar tunggangan. Tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak heran jika orang Negeri Sakura rela mengeluarkan banyak budget untuk mendadani motornya. Termasuk jenis skutik, dipermak hingga tongkrongannya jadi tambah keren. Yuk, kita intip skutik-skutik Jepang yang sebagian sudah tersentuh modifikasi.







Kerennya Skutik Jepang Modifikasi

Bagi warga Jepang, motor bukan sekedar tunggangan. Tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak heran jika orang Negeri Sakura rela mengeluarkan banyak budget untuk mendadani motornya. Termasuk jenis skutik, dipermak hingga tongkrongannya jadi tambah keren. Yuk, kita intip skutik-skutik Jepang yang sebagian sudah tersentuh modifikasi.







Kamis, 19 Februari 2009

Modifikasi Yamaha Mio Bergaya Balap


Siapa sangka Yamaha Mio bisa disulap tampilannya jadi motor bergaya sporty yang macho. Itu dilakukan Antonius Chandra yang melakukan modifikasi skubek berlambang garputala ini. Kerangka dipotong oleh bos Ton’s Chrome itu. Namun, dimensinya masih mengikuti aslinya.
Diakui oleh Antonius, rangka belakang yang dipotongnya mulai dari pegangan mesin. Sebagai gantinya, bagian itu dibuat dari pipa bulat sepanjang 60 cm. Perubahan ini tak lain untuk mendapatkan efek nungging yang menjadi ciri khas motor sport.

Selain buritan nungging, kerangka deltabox yang menjadi ciri khas motor sport tidak diabaikan Antonius. Meski di sini bikinannya bukan sebagai sasis, “Sekadar variasi untuk menahan tangki sekalian sebagai bracket footstep,” tegas Antonius.

Penutup bodi (fairing) dibuat sederhana tanpa banyak lekukan aneh. Ini disengaja dilakukan karena mengacu pada motor balap. Namun, pengerjaannya tetap mempertimbangkan hambatan angin.

Untuk bagian depan, agar sesuai tema, Antonius tidak mau ceroboh; terutama dalam pemakaian lampu karena, kalau salah pilih, bisa berantakan. Akhirnya, “Gue enggak mau gambling, makanya comot aja punya Honda CBR R150, kan sudah pasti sporty,” bilang Anton.

Di bagian buntut, model balap yang udah kental diperkuat lagi dengan bentuk knalpot. Model undertail sepasang, kata pria yang terobsesi meng-custom Harley-Davidson ini, sengaja dilapis krom agar tampak clean.

Harmonisasi bagian belakang kian kuat dengan adanya pemakaian lampu rem Suzuki Shogun. Walau kecil, lanjut Anton, itu fungsional dan bikin asyik tampilan. (sumber: kompas)

Modifikasi Yamaha Mio Bergaya Balap


Siapa sangka Yamaha Mio bisa disulap tampilannya jadi motor bergaya sporty yang macho. Itu dilakukan Antonius Chandra yang melakukan modifikasi skubek berlambang garputala ini. Kerangka dipotong oleh bos Ton’s Chrome itu. Namun, dimensinya masih mengikuti aslinya.
Diakui oleh Antonius, rangka belakang yang dipotongnya mulai dari pegangan mesin. Sebagai gantinya, bagian itu dibuat dari pipa bulat sepanjang 60 cm. Perubahan ini tak lain untuk mendapatkan efek nungging yang menjadi ciri khas motor sport.

Selain buritan nungging, kerangka deltabox yang menjadi ciri khas motor sport tidak diabaikan Antonius. Meski di sini bikinannya bukan sebagai sasis, “Sekadar variasi untuk menahan tangki sekalian sebagai bracket footstep,” tegas Antonius.

Penutup bodi (fairing) dibuat sederhana tanpa banyak lekukan aneh. Ini disengaja dilakukan karena mengacu pada motor balap. Namun, pengerjaannya tetap mempertimbangkan hambatan angin.

Untuk bagian depan, agar sesuai tema, Antonius tidak mau ceroboh; terutama dalam pemakaian lampu karena, kalau salah pilih, bisa berantakan. Akhirnya, “Gue enggak mau gambling, makanya comot aja punya Honda CBR R150, kan sudah pasti sporty,” bilang Anton.

Di bagian buntut, model balap yang udah kental diperkuat lagi dengan bentuk knalpot. Model undertail sepasang, kata pria yang terobsesi meng-custom Harley-Davidson ini, sengaja dilapis krom agar tampak clean.

Harmonisasi bagian belakang kian kuat dengan adanya pemakaian lampu rem Suzuki Shogun. Walau kecil, lanjut Anton, itu fungsional dan bikin asyik tampilan. (sumber: kompas)

Modifikasi Yamaha Mio Bergaya Balap


Siapa sangka Yamaha Mio bisa disulap tampilannya jadi motor bergaya sporty yang macho. Itu dilakukan Antonius Chandra yang melakukan modifikasi skubek berlambang garputala ini. Kerangka dipotong oleh bos Ton’s Chrome itu. Namun, dimensinya masih mengikuti aslinya.
Diakui oleh Antonius, rangka belakang yang dipotongnya mulai dari pegangan mesin. Sebagai gantinya, bagian itu dibuat dari pipa bulat sepanjang 60 cm. Perubahan ini tak lain untuk mendapatkan efek nungging yang menjadi ciri khas motor sport.

Selain buritan nungging, kerangka deltabox yang menjadi ciri khas motor sport tidak diabaikan Antonius. Meski di sini bikinannya bukan sebagai sasis, “Sekadar variasi untuk menahan tangki sekalian sebagai bracket footstep,” tegas Antonius.

Penutup bodi (fairing) dibuat sederhana tanpa banyak lekukan aneh. Ini disengaja dilakukan karena mengacu pada motor balap. Namun, pengerjaannya tetap mempertimbangkan hambatan angin.

Untuk bagian depan, agar sesuai tema, Antonius tidak mau ceroboh; terutama dalam pemakaian lampu karena, kalau salah pilih, bisa berantakan. Akhirnya, “Gue enggak mau gambling, makanya comot aja punya Honda CBR R150, kan sudah pasti sporty,” bilang Anton.

Di bagian buntut, model balap yang udah kental diperkuat lagi dengan bentuk knalpot. Model undertail sepasang, kata pria yang terobsesi meng-custom Harley-Davidson ini, sengaja dilapis krom agar tampak clean.

Harmonisasi bagian belakang kian kuat dengan adanya pemakaian lampu rem Suzuki Shogun. Walau kecil, lanjut Anton, itu fungsional dan bikin asyik tampilan. (sumber: kompas)

Senin, 16 Februari 2009

Modifikasi Suzuki Spin 125


Suzuki Spin 125 jika dilakukan modifikasi ternyata keren juga. Spin 2007 milik Agus Mardiyanto dari Cipinang, Jakarta Timur ini misalnya, disulap jadi low rider. Meski tampilannya tidak terlalu ekstrem, untuk memodifikasinya sangat sulit mengingat konstruksi engine mounting dan lengan ayun (swing arm) agak lain dengan skubek Yamaha Mio atau Honda Vario.




Modifikasi Suzuki Spin 125


Suzuki Spin 125 jika dilakukan modifikasi ternyata keren juga. Spin 2007 milik Agus Mardiyanto dari Cipinang, Jakarta Timur ini misalnya, disulap jadi low rider. Meski tampilannya tidak terlalu ekstrem, untuk memodifikasinya sangat sulit mengingat konstruksi engine mounting dan lengan ayun (swing arm) agak lain dengan skubek Yamaha Mio atau Honda Vario.




Modifikasi Suzuki Spin 125


Suzuki Spin 125 jika dilakukan modifikasi ternyata keren juga. Spin 2007 milik Agus Mardiyanto dari Cipinang, Jakarta Timur ini misalnya, disulap jadi low rider. Meski tampilannya tidak terlalu ekstrem, untuk memodifikasinya sangat sulit mengingat konstruksi engine mounting dan lengan ayun (swing arm) agak lain dengan skubek Yamaha Mio atau Honda Vario.




Jumat, 12 Desember 2008

Yamaha Kenalkan Skutik Masa Depan S3+



Yamaha memperkenalkann S3+. Sebagai produsen yang sukses menciptakan tren skutik atau skuter otomatik di Indonesia, pada Jakarta Motorcycle Show 2008, Yamaha mengenalkan motor matic masa depan. Yakni skutik modern yang diberi nama oleh Yamaha, S3+.
S3+ merupakan singkatan dari “Sharp, Sporty dan Stylish”. Yamaha menyatakan, S3+ merupakan generasi skuter otomatik sport masa depan dengan desain penampilan sporty berupa garis-garis bodi serba lancip.