Tampilkan postingan dengan label SBY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SBY. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Oktober 2008

SBY Resmikan Masjid Wapres Umar Wirahadikusuma


Masjid Bani Umar yang dibangun oleh keluarga mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah di Jalan Graha Bintaro Raya, Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/10), diresmikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Gubernur Banten Atut Chosiyah dan Bupati Tangerang Ismet Iskandar, SBY menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikan Masjid Raya Bani Umar ini.
Selain itu, SBY dan rombongan bersama keluarga besar Umar Wirahadikusumah serta masyarakat menunaikan Sholat Jumat berjamaah.
Sementara dalam peresmian itu didahului dengan pembacaan qiraah Al Qur`an dan dilakukan pemutaran Film mengenang perjalanan hidup “orang kedua” pada pemerintahan Soeharto periode 1983-1988 ini.
Saat memberikan kata sambutan Presiden SBY mengungkapkan kedekatannya dengan almarhum Umar Wirahadikusumah. Dirinya sempat menghadap Umar di kediamannya di Jakarta dan juga bertemu dengan istrinya (Karlinah Djaja Atmadja) yang sedang berperan sebagai ibu asuh taruna akademi militer.
"Almarhum adalah salah satu perwira terbaik TNI, salah satu putra terbaik bangsa yang kita lihat bukan saja dalam sejarah tapi juga dari lintasan hidup beliau," kata SBY.
Presiden juga menyebut bahwa Umar Wirahadikusumah merupakan negarawan yang religius. "Saya kenal beliau ketika beliau pimpinan TNI AD. Ketika itu, saya masih jadi taruna akademi militer tahun terakhir," terangnya.
Diketahui karir Umar Wirahadikusumah yang kelahiran Sumedang 10 Oktober 1924 dan wafat 15 Desember 2005 tersebut pernah menjabat sebagai Kepala Staf AD (Desember 1969-April 1973) dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) (Tahun 1973-1983).
Masjid Bani Umar dibangun keluarga mantan Wapres Umar Wirahadikusumah diatas lahan seluas 1,2 hektare dengan 3 lantai dan menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar.
Kekhasan masjid yang diarsiteki oleh Fauzan Noe'man ini terletak pada menara yang menjulang tinggi yaitu 59 meter dan tanpa kubah.
Ibu Karlinah Djaja Atmadja (istri Umar) berharap keberadaan masjid ini dapat melanjutkan nilai-nilai perjuangan dan keagamaan. Lebih dari itu, umat Islam dapat menjalankan ibadah secara khusuk, nyaman serta bisa digunakan untuk kepentingan umat seperti sarana pendidikan dan dakwah.(khomsurizal)

Selasa, 03 Juni 2008

Kecaman Terhadap Tindak Kekerasan


TRANSKRIPSI
KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI
KECAMAN TERHADAP TINDAKAN KEKERASAN
YANG DILAKUKAN OLEH SUATU ORGANISASI TERTENTU
KANTOR PRESIDEN, 2 JUNI 2008


Saudara-saudara,
Saya sangat menyesalkan terjadinya kekerasan di Jakarta kemarin siang. Dan saya mengecam keras, pelaku-pelaku tindakan kekerasan itu yang menyebabkan sejumlah warga kita mengalami luka-luka. Negara kita adalah negara hukum, yang memiliki Undang-Undang Dasar, Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku, bukan negara kekerasan. Oleh karena itu, berkaitan dengan insiden kekerasan kemarin, saya minta hukum ditegakkan, pelaku-pelakunya diproses secara hukum dan berikan sanksi hukum yang tepat, menunjukkan bahwa negara tidak boleh kalah dengan perilaku-perilaku kekerasan, negara harus menegakkan tatanan yang berlaku untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Saya meminta kepada masyarakat luas, mengingat akhir-akhir ini banyak kegiatan fisik di lapangan, sebagian merupakan kegiatan unjuk rasa, sebagian lain bukan kegiatan unjuk rasa, tetapi di satu kota pada waktu yang bersamaan sering terjadi berbagai kegiatan fisik dengan tujuan, dengan motif dan tema yang berbeda-beda. Oleh karena itu, saya berharap, semua pihak yang melakukan kegiatan di lapangan seperti itu, tetap tertib, mengendalikan diri, dan apa yang disampaikan kepada pihak Kepolisian itu bisa dijalankan, karena itu janjinya, pemberitahuannya kepada pihak Kepolisian. Dengan demikian, pengamanan jajaran Kepolisian bisa dilaksanakan secara lebih efektif.
Kalau ada masalah di antara kita, di antara komponen masyarakat, solusinya adalah bukan dengan kekerasan. Solusinya adalah solusi damai. Sesuai dengan semangat kita, sesuai lagi dengan Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, hukum dan peraturan yang berlaku.
Kepada Pihak Kepolisian, saya meminta agar meningkatkan kinerjanya, tantangannya tidak ringan, permasalahan kompleks. Oleh karena itu, Kepolisian di seluruh tanah air, utamanya di Jakarta dan kota-kota besar harus lebih siap, lebih cepat, lebih profesional. Dengan demikian, semua bisa ditangani dengan baik.
Memang kadang-kadang ada dinamika, ada kegiatan yang tiba-tiba datang seperti tindakan kekerasan kemarin. Tapi Kepolisian tetap melakukan pencegahan, tegas, jangan berikan ruang untuk keluar dari apa yang kita kehendaki.
Inilah yang saya sampaikan Saudara-saudara, agar dapat kita laksanakan, dan kembali kepada Kepolisian tetap tegas menegakkan hukum, tapi cegah tindakan yang eksesif, tindakan yang berlebihan. Dengan demikian, masalah bisa diselesaikan dengan baik, tanpa menimbulkan masalah yang lain.
Kepala seluruh rakyat Indonesia, masyarakat luas, marilah kita pelihara baik-baik negara kita ini. Kita jaga kehormatan bangsa ini di negeri sendiri dan di dunia internasional. Tindakan kekerasan kemarin yang dilakukan oleh organisasi tertentu, orang-orang tertentu mencoreng nama baik negara kita, di negeri sendiri maupun di dunia. Jangan mencederai seluruh rakyat Indonesia dengan gerakan-gerakan, tindakan-tindakan seperti itu.

Demikian pernyataan saya.

Terima kasih.

*****
Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan
(Sumber: Presidensby.inf / Poto: A Tohir)