Tampilkan postingan dengan label Honda GL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Honda GL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juni 2009

Modifikasi Honda GL Pro 1995 ala Ducati Monster

Punya motor Honda GL Pro? Sentuhan modifikasi Abdul Aziz, modifikator dari A1 Modified dari Magetan, ini mungkin bisa jadi inspirasi. Aziz mengaku mencontoh Ducati Monster 696 untuk mengubah tampilan GL Pro 1995-nya. Ciri kental Ducati tetap menonjol dengan 'tulang' yang membentang dari bawa tangki sampai jok berwarna oranye tua.

Tongkrongan Ducati Monster 696 tergambar dari tangki dan kerangka tubular. Meski menggunakan pipa tralis berdiameter 1 inci dan lagi pula tidak berfungsi sebagaimana aslinya di Ducati, ia membuatnya semirip mungkin. Kecuali pipa dari bagian tengah ke belakang bukan sekadar pemanis, tapi punya tugas sebagai pengnuat bodi. Sedang kerangka depan masih bawaan standar.

Inspirasi Monster terus menjelar ke buritan yang menutupi ujung jok, sehingga membuat tampilan menjadi single seater. Sayangnya, finishingnya sedikit kurang rapi karena masih ada celah antara jok dengan buritan yang terbuat dari bahan fiber itu.

Begitu juga dengan cover mesin yang terpaksa harus ditutup karena dapur pacunya sangat kecil. Rancangannya yang kaku, timbul kesan berat di bawah. Kendati begitu, ada terobosan dari Abdul Aziz untuk sistem saluran buang.

Perhatikan desain knalpotnya. Kaki pengendara bisa tersengat panas, justru sudah dieliminir dengan bahan aluminium yang berasal dari komponen mesin foto kopi. "Di dalam mesin itu kan ada tabung roll dari aluminium dan ternyata bagus dijadikan knalpot lantaran tahan panas," ujarnya.

Hebatnya, meski sudah menempuh perjalanan jauh, knlapot masih bisa dipegang. meski diakuinya sedikir rada hangat. Trus, pada bagian depan dikasih radiator-radiatoran. Untuk mdel lampu depan, Abdul terinspirirasi sama Yamaha MT. Sedang lampunya sendiri diambil dari Honda Revo. (sumber: kompas.com)





Modifikasi Honda GL Pro 1995 ala Ducati Monster

Punya motor Honda GL Pro? Sentuhan modifikasi Abdul Aziz, modifikator dari A1 Modified dari Magetan, ini mungkin bisa jadi inspirasi. Aziz mengaku mencontoh Ducati Monster 696 untuk mengubah tampilan GL Pro 1995-nya. Ciri kental Ducati tetap menonjol dengan 'tulang' yang membentang dari bawa tangki sampai jok berwarna oranye tua.

Tongkrongan Ducati Monster 696 tergambar dari tangki dan kerangka tubular. Meski menggunakan pipa tralis berdiameter 1 inci dan lagi pula tidak berfungsi sebagaimana aslinya di Ducati, ia membuatnya semirip mungkin. Kecuali pipa dari bagian tengah ke belakang bukan sekadar pemanis, tapi punya tugas sebagai pengnuat bodi. Sedang kerangka depan masih bawaan standar.

Inspirasi Monster terus menjelar ke buritan yang menutupi ujung jok, sehingga membuat tampilan menjadi single seater. Sayangnya, finishingnya sedikit kurang rapi karena masih ada celah antara jok dengan buritan yang terbuat dari bahan fiber itu.

Begitu juga dengan cover mesin yang terpaksa harus ditutup karena dapur pacunya sangat kecil. Rancangannya yang kaku, timbul kesan berat di bawah. Kendati begitu, ada terobosan dari Abdul Aziz untuk sistem saluran buang.

Perhatikan desain knalpotnya. Kaki pengendara bisa tersengat panas, justru sudah dieliminir dengan bahan aluminium yang berasal dari komponen mesin foto kopi. "Di dalam mesin itu kan ada tabung roll dari aluminium dan ternyata bagus dijadikan knalpot lantaran tahan panas," ujarnya.

Hebatnya, meski sudah menempuh perjalanan jauh, knlapot masih bisa dipegang. meski diakuinya sedikir rada hangat. Trus, pada bagian depan dikasih radiator-radiatoran. Untuk mdel lampu depan, Abdul terinspirirasi sama Yamaha MT. Sedang lampunya sendiri diambil dari Honda Revo. (sumber: kompas.com)





Modifikasi Honda GL Pro 1995 ala Ducati Monster

Punya motor Honda GL Pro? Sentuhan modifikasi Abdul Aziz, modifikator dari A1 Modified dari Magetan, ini mungkin bisa jadi inspirasi. Aziz mengaku mencontoh Ducati Monster 696 untuk mengubah tampilan GL Pro 1995-nya. Ciri kental Ducati tetap menonjol dengan 'tulang' yang membentang dari bawa tangki sampai jok berwarna oranye tua.

Tongkrongan Ducati Monster 696 tergambar dari tangki dan kerangka tubular. Meski menggunakan pipa tralis berdiameter 1 inci dan lagi pula tidak berfungsi sebagaimana aslinya di Ducati, ia membuatnya semirip mungkin. Kecuali pipa dari bagian tengah ke belakang bukan sekadar pemanis, tapi punya tugas sebagai pengnuat bodi. Sedang kerangka depan masih bawaan standar.

Inspirasi Monster terus menjelar ke buritan yang menutupi ujung jok, sehingga membuat tampilan menjadi single seater. Sayangnya, finishingnya sedikit kurang rapi karena masih ada celah antara jok dengan buritan yang terbuat dari bahan fiber itu.

Begitu juga dengan cover mesin yang terpaksa harus ditutup karena dapur pacunya sangat kecil. Rancangannya yang kaku, timbul kesan berat di bawah. Kendati begitu, ada terobosan dari Abdul Aziz untuk sistem saluran buang.

Perhatikan desain knalpotnya. Kaki pengendara bisa tersengat panas, justru sudah dieliminir dengan bahan aluminium yang berasal dari komponen mesin foto kopi. "Di dalam mesin itu kan ada tabung roll dari aluminium dan ternyata bagus dijadikan knalpot lantaran tahan panas," ujarnya.

Hebatnya, meski sudah menempuh perjalanan jauh, knlapot masih bisa dipegang. meski diakuinya sedikir rada hangat. Trus, pada bagian depan dikasih radiator-radiatoran. Untuk mdel lampu depan, Abdul terinspirirasi sama Yamaha MT. Sedang lampunya sendiri diambil dari Honda Revo. (sumber: kompas.com)





Kamis, 28 Mei 2009

Modifikasi Honda GL 100 Jadi Berwajah Sangar

Melalui sentuhan modifikasi dari tangan Abdul Aziz dari Magetan, Honda GL 100 gl 100berusia seperempat abad disulap jadi motor baru berwajah sangar namun jantan. Builder dari rumah modifikasi A1 Modified ini memadukan Cagiva V-Raptor 1.000 cc dengan Aprilia RSV4, tunggangan Max Biaggi di arena kejuaraan dunia balap superbike (WSBK).

Aziz merombak hampir semua bagian motor lawasnya itu. Bentuk depan misalnya, Aziz terinspirasi Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari model semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu dan tangki," bilang Aziz. Semua material untuk modif ini memakai pelat galvanis setebal 0,9 mm.
Sadar penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. gl 100 modifikasiMakanya, di sini Aziz cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang cabutan dari Honda Supra-X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," paparnya.

Selain depan, untuk meminimalkan bobot, seluruh rangka diganti dengan menggunakan pipa tubular. gl100"Karena ingin mengejar tampilan," sebut Aziz. Seluruh rangka baru menggunakan pipa berdiameter 1 inci.

Bila bagian depan bernuansa sport, belakang lebih dahsyat lagi. Aziz meniru Aprilia RSV4. "Memang sport abis karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah itu. Karena modelnya sport, maka jok pun didesain single seater.

Seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi, tetapi kaki-kaki mulai dari swing-arm hingga upside down pun custom. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain. "Kebetulan, saya sering membuat upside down dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," ujar Aziz bangga.

Dalam membuat suspensi depan, Aziz masih menggunakan beberapa komponen standar. Shock asli dibubut dan dilanjutkan pakai sambungan baru. "Kemudian, saya custom pakai sistem drat. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya. Adapun bagian luar shock dibungkus pakai pelat supaya tampak lebih kekar. (sumber: kompas.com)

Modifikasi Honda GL 100 Jadi Berwajah Sangar

Melalui sentuhan modifikasi dari tangan Abdul Aziz dari Magetan, Honda GL 100 gl 100berusia seperempat abad disulap jadi motor baru berwajah sangar namun jantan. Builder dari rumah modifikasi A1 Modified ini memadukan Cagiva V-Raptor 1.000 cc dengan Aprilia RSV4, tunggangan Max Biaggi di arena kejuaraan dunia balap superbike (WSBK).

Aziz merombak hampir semua bagian motor lawasnya itu. Bentuk depan misalnya, Aziz terinspirasi Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari model semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu dan tangki," bilang Aziz. Semua material untuk modif ini memakai pelat galvanis setebal 0,9 mm.
Sadar penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. gl 100 modifikasiMakanya, di sini Aziz cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang cabutan dari Honda Supra-X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," paparnya.

Selain depan, untuk meminimalkan bobot, seluruh rangka diganti dengan menggunakan pipa tubular. gl100"Karena ingin mengejar tampilan," sebut Aziz. Seluruh rangka baru menggunakan pipa berdiameter 1 inci.

Bila bagian depan bernuansa sport, belakang lebih dahsyat lagi. Aziz meniru Aprilia RSV4. "Memang sport abis karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah itu. Karena modelnya sport, maka jok pun didesain single seater.

Seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi, tetapi kaki-kaki mulai dari swing-arm hingga upside down pun custom. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain. "Kebetulan, saya sering membuat upside down dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," ujar Aziz bangga.

Dalam membuat suspensi depan, Aziz masih menggunakan beberapa komponen standar. Shock asli dibubut dan dilanjutkan pakai sambungan baru. "Kemudian, saya custom pakai sistem drat. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya. Adapun bagian luar shock dibungkus pakai pelat supaya tampak lebih kekar. (sumber: kompas.com)

Modifikasi Honda GL 100 Jadi Berwajah Sangar

Melalui sentuhan modifikasi dari tangan Abdul Aziz dari Magetan, Honda GL 100 gl 100berusia seperempat abad disulap jadi motor baru berwajah sangar namun jantan. Builder dari rumah modifikasi A1 Modified ini memadukan Cagiva V-Raptor 1.000 cc dengan Aprilia RSV4, tunggangan Max Biaggi di arena kejuaraan dunia balap superbike (WSBK).

Aziz merombak hampir semua bagian motor lawasnya itu. Bentuk depan misalnya, Aziz terinspirasi Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari model semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu dan tangki," bilang Aziz. Semua material untuk modif ini memakai pelat galvanis setebal 0,9 mm.
Sadar penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. gl 100 modifikasiMakanya, di sini Aziz cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang cabutan dari Honda Supra-X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," paparnya.

Selain depan, untuk meminimalkan bobot, seluruh rangka diganti dengan menggunakan pipa tubular. gl100"Karena ingin mengejar tampilan," sebut Aziz. Seluruh rangka baru menggunakan pipa berdiameter 1 inci.

Bila bagian depan bernuansa sport, belakang lebih dahsyat lagi. Aziz meniru Aprilia RSV4. "Memang sport abis karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah itu. Karena modelnya sport, maka jok pun didesain single seater.

Seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi, tetapi kaki-kaki mulai dari swing-arm hingga upside down pun custom. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain. "Kebetulan, saya sering membuat upside down dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," ujar Aziz bangga.

Dalam membuat suspensi depan, Aziz masih menggunakan beberapa komponen standar. Shock asli dibubut dan dilanjutkan pakai sambungan baru. "Kemudian, saya custom pakai sistem drat. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya. Adapun bagian luar shock dibungkus pakai pelat supaya tampak lebih kekar. (sumber: kompas.com)