Senin, 04 Juli 2011

Prospek Bisnis Mie Lethek



Peluang Usaha - Selain geplak yg sudah dikenal luas, kabupaten di ujung selatan provinsi DIY tersebut memiliki jenis mie dgn rasa khas serta proses pembuatannya secara tradisional. Mie lethek (lethek artinya kotor) menjadi salah satu kuliner khas yg mampu bersaing dgn produk kuliner lain hingga digemari banyak orang. Namanya yg unik dan terkesan jorok menjadi salah satu keunggulan dari peluang usaha mie berbahan dasar tepung singkong dan gaplek tersebut. Meskipun namanya ‘lethek’, makanan yg satu ini higienis dan menjalankan prosedur kesehatan dalam proses produksinya.

Proses Produksi Mie Lethek

Proses produksi mie lethek dimana pada tahap awal bahan baku tepung singkong dan gaplek dicampur dan diaduk dgn menggunakan tenaga sapi. Kemudian dilakukan pengukusan setelah sebelumnya dilakukan pemadatan dan pemotongan adonan. Pencampuran dilakukan utk kedua kalinya setelah itu mie dicetak dan dikukus lagi. Proses berikutnya pendinginan mie selama 1 malam, kemudian dilakukan penguraian mie dan dilakukan pengeringan. Proses terakhir dilakukan pengemasan.

lokasi usaha mie lethek Pak Yasir utk mengembangkan kembali usahanya ternyata mampu membuka lowongan pekerjaan bagi warga sekitar. “Saat ini, kami memiliki tenaga produksi 9 orang, dan ketika penjemuran tenaganya bisa mencapai 20 orang,” kata Pak Novel. Dalam sekali produksi, bisnis mie lethek Pak Yasir tersebut mampu memproduksi 1 ton bahan baku. Namun proses produksinya tidak dijalankan setiap hari. “kami berproduksi biasanya 2-3 hari produksi, 1 harinya libur,” tambah Pak Novel. Harga 1 kg produk mie lethek tersebut Rp.8.000,00; sementara harga per pack isi 5 kg harganya Rp.41.000,00. Dalam sebulan, peluang usaha mie lethek Pak Yasir mampu memperoleh omzet 6 juta rupiah.

Mie lethek Pak Yasir banyak digemari berbagai kalangan. Meskipun pemasaran saat ini lebih banyak di lokal area Jogja dan sekitarnya.

Tetarik mencoba Peluang Usaha Ini.

Sumber: bisnisukm.com

Info Terkait :

Peluang Usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar