Selasa, 09 September 2008

Lumba-Lumba Lily akan Melahirkan


Salah satu lumba-lumba hidung botol yang diberi nama Lily berusia sekitar 17 tahun di Gelanggang Samudera Ancol (GSA) diperkirakan sedang hamil.
Tanda-tanda kehamilan Lily diketahui dari bentuk fisik maupun hasil dari analisa laboratorium. Pada bentuk fisik, adanya kehamilan bisa dilihat dari pembesaran pada bagian perut dan gerakan renang yang tidak selincah saat tidak hamil. Sedangkan pada hasil uji laboratorium, dari sampel darah yang diambil terlihat adanya peningkatan kadar hormon progesteron yang biasa ditemukan pada lumba-lumba yang sedang hamil.
Namun berbeda dengan lumba-lumba yang ada di alam liar, Lily terkesan tidak terlalu sensitif akan kehadiran manusia di sekitarnya. Hal ini tentu saja dapat terjadi, karena Lily adalah lumba-lumba yang lahir di GSA yang sejak kecil sudah terbiasa dengan kehadiran manusia.
Keadaan tersebut juga mempermudah tim dokter hewan GSA untuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan kondisi Lily dari hari ke hari. Bahkan tim dokter hewan GSA memperkirakan usia kehamilan Lily sudah menginjak usia 6 bulan, sehingga diperkirakan pada awal tahun depan Lily akan melahirkan.
Kelahiran bayi dolpin ini ini tidak hanya dinantikan oleh tim dokter hewan, karena proses kehamilan dan kelahiran lumba-lumba di dalam akuarium adalah hal yang sangat langka terjadi di Indonesia.
Selanjutnya pihak GSA berencana untuk menampilkan Lily dan beberapa lumba-lumba hidung botol lainnya dalam sebuah akuarium khusus yang merupakan akuarium terbesar dan satu-satunya di Indonesia yang diberi nama Fantasea Dolphin agar masyarakat luas bisa melihat kehidupan dolpin.
Sekedar diketahui, GSA sejak pendiriannya pada tahun 1974, telah merawat dan menampilkan keunikan serta kecerdasan dari lumba-lumba yang dapat dinikmati oleh pengunjung di pentas lumba-lumba. Sampai saat ini, sudah beberapa ekor lumba-lumba yang lahir di GSA di antaranya ialah Lily, Puput, Pipit, Rio, Hidros dan Juliet. Sesuai dengan misi GSA yang merupakan tempat konservasi ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lumba-lumba melalui pemeliharaan dan pengembangbiakan spesies ini. Selain sebagai tempat konservasi, GSA juga mengemban misi pendidikan.
Jenis lumba-lumba yang dipelihara di GSA adalah jenis lumba-lumba hidung botol/Indo Pacific bottlenose dolphin (tursiops aduncus). Jenis lumba-lumba ini adalah salah satu jenis lumba-lumba yang dapat ditemukan di perairan Indonesia. Lumba-lumba ini dapat mencapai panjang tubuh maksimal hingga 4 meter dengan berat tubuh maksimal 600 kg serta dapat hidup hingga 40 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar