Jumat, 18 April 2008

Tamu tak Diundang…


Lagi, lagi dan lagi. Masih segar dalam penderitaan 650 keluarga Desa Tanjung Burung Teluknaga (kurang dari sepekan lalu) akibat luapan Kali Cisadane, banjir datang lagi. Bila sebulan kemarin, tepatnya awal tahun 2008, banjir menggenangi hampir seluruh wilayah Tangerang, banjir pada Rabu dan Kamis ini melanda perkampungan di pinggiran kali yang hulunya dari Bogor. Lantas orang bilang, banjir ini merupakan “tamu kiriman” dari Bogor.
Sebut saja, korbannya ialah ratusan rumah dan sawah pinggir kali (Girli) Cimanceri atau kali Ciranjeun. Tak terhitung, harta benda ikut melayang dan kerugian immaterial tak terhitung lagi.
Dari pola luapan banjir, lagi-lagi masih sama, yakni banjir kiriman dari Bogor. Bukankah hal ini sudah cukup rutin, bahkan hampir setiap hujan besar di daerah hulu menyebabkan banjir bandang ke daerah hilir seperti Tangerang ini.
Kalangan aktivis lingkungan kembali mengingatkan, pemerintah daerah justru disibukkan penangan bencana ini secara responsif, bukannya terintegrasi dan menyeluruh yang melibatkan seluruh daerah serta merangkul sektor swasta.
Dikatakan responsif, lantaran pencegahan itu dilakukan seporadis pada bagian-bagian tertentu. Meski dikabarkan program penambahan daerah resapan air secar perlahan dilakukan, pennambahan jalur hijau dan hutan kota juga dilakukan serta pengerukan sungai-sungai dangkal dilakukan, tetapi pembangunan gedung dan jalan beraspal kerap kali masih “serabutan”.
Sistem drainase seperti di kawasan perumahan milik pengembang yang dinilai buruk, belum dirapikan secara optimal. Bahkan anehnya, sejumlah pengembang dikabarkan telah “menghilangkan diri” tanpa bertanggung jawab terhadap masalah lingkungan yang dihadapi para penghuninya.
Selain itu, pemerintah setempat juga belum memiliki payung hukum untuk menindak tegas para pengembang yang membangun kawasan perumahan secara serabutan itu, seperti syarat ketersediaan tandon atau danau buatan, kawasan hijau hingga sistem drainase. Pasalnya, disamping penghijauan dan pembuatan danau, bahwa sistem drainase inilah salah satu penyebab kehadiran “tamu tak diundang” itu kembali datang.(rj) Foto: M Jakwan/ Tangerang Tribun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar