Kamis, 26 Juni 2008
Petani Mancanegara Kagumi Mandalawangi
Pengurus serikat tani dari Filipina, India, Timor Leste, Thailand, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Amerika Latin, Afrika, Tukri, Jerman, Spanyol dan Brazil mengunjungi lahan pertanian di Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (26/6).
Menurut mereka, tidak ada alasan bagi para petani maupun pemerintah Indonesia untuk tidak meningkatkan hasil pangannya dan meningkatkan perekonomian para petani.
“Indonesia, khususnya Pandeglang sangat beruntung memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Coba di Spanyol, lahan pertanian nyaris tidak ada karena telah berubah menjadi perumahan elti dan industri-industri,’’ kata Iratexe Airiola, serikat petani asal Spanyol.
Hal yang sama juga dikatakan Mangaliso Shadrack, anggota serikat petani dari Afrika. Mangaliso berpendapat, pemerintah daerah Pandeglang harus benar-benar memperhatikan pertanian di wilayahnya. Ia juga juga menghimbau kepada para petani agar terus bersatu dan memperjuangkan hak-hak para petani.
“Biarkan saja konflik di pemerintahan. Para petani harus terus berusaha bersatu, meningkatkan hasil pertaniannya. Karena hasil petani tidak bisa dipungkiri dirasakan juga oleh bupati, menteri, hingga presiden. Mereka harusnya sadar bahwa makanan yang mereka makan adalah hasil petani. Jadi jika pemerintah tidak memperhatikan petani, itu salah besar,’’ katanya.
Selain itu, sejumlah serikat petani dari luar negeri ini juga menyatakan salut kepada para pentani Indonsia yang masih menggunakan pupuk organik. “Saya sangat setuju jika pupuk yang digunakan oleh para petani adalah pupuk organik,’’ cetus Minung Park serikat petani dari Korea Selatan.
Pada kesempatan itu, para serikat petani luar negeri ini juga menyempatkan melihat kondisi area persawahan di Mandalawangi. Mereka mengaku kagum dengan area persawahan tersebut, meski wilayah itu selalu sering terhadang masalah langkanya air. “Pemerintah setempat seharusnya memberikan solusi, misalnya dengan membuat irigasi disejumlah mata air di wilayah ini,’’ kata Minung Park lagi.
Sementara itu Hendri Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Banten mengatakan, digelarnya acara ini selain untuk meningkatkan wawasan para petani dalam melakukan kegiatannya juga sebagai awal untuk memperjuangkan hak azasi para petani. Karena sampai saat ini hak azasi para petani belum jelas. (Sumber: Banten Tribun)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar